Kelakar KDM Sindir Peran Suami Dalam Keluarga

Gubernur Jawa Barat, KDM (Kang Dedi Mulyadi) hadir dalam acara bertajuk “Bapa Kula Dolan Ning Warga - Abdi Nagri Nganjang Ka Warga,” (Bapak Saya Main Dengan Warga – Abdi Negara Berkunjung Ke Warga) di Indramayu pada 14 Mei 2025.

A.S. Munir

5/15/20252 min read

Gubernur Jawa Barat, KDM (Kang Dedi Mulyadi) hadir dalam acara bertajuk “Bapa Kula Dolan Ning Warga - Abdi Nagri Nganjang Ka Warga,” (pen, Bapak Saya Main Dengan Warga – Abdi Negara Berkunjung Ke Warga) di Indramayu pada 14 Mei 2025. Dalam kesempatan itu Dedi Mulyadi berkelakar soal peran suami dalam keluarga.

Ia memulai Pidato interaktif dengan beberapa pertanyaan. “Masih punya duit?” tanya Dedi dijawab mayoritas warga “Ora! (pen, tidak (bahasa Jawa),” Dedi melanjutkan pertanyaan “Masih punya beras?” dijawab mayoritas warga “Ora!” kemudian Dedi bertanya lagi “Masih punya utang?” dijawab mayoritas warga “Masih!” Dedi mengakhiri pertanyaan menyoal itu dengan bertanya “Masih punya suami?” dijawab serentak mayoritas warga “Masih!”

Atas jawaban warga tersebut Dedi berkelakar mempertanyakan peran Sumai dalam rumah tangga para warga. “Duit ora punya, beras ora punya, utang punya, suami punya, terus suaminya ngapain aja?” kelakar Dedi Mulyadi yang memiliki julukan “Bapa Aing” (pen, Bapak Saya) di Jawa Barat.

Menurut Dedi ada beberapa fungsi suami dalam rumah tangga yang diantaranya menyediakan makanan, membangunkan rumah, bertanggungjawab saat Istri melahirkan dan bertanggungjawab terhadap biaya pendidikan anak-anak. “. . .Ada yang beliin ikan, . . .Ada yang bangunin rumah, . . .Ada yang tanggungjawab saat melahirkan, . . .Ada yang tanggungjawab saat pendidikan anak-anaknya makin besar,” tutur Dedi Mulyadi.

Dedi berpendapat bahwa Tujuan seorang wanita memiliki Suami adalah agar si wanita tersebut sejahtera. “Tujuan bersuami itu agar istri bisa menikmati hidup dengan bahagia, penuh cinta dan banyak harta.” ungkapnya.

Sembari berkelakar Dedi menyanggah, menyatakan tujuan itu tidak sesuai dengan realita di masyarakat. “Teorinya! Idealnya begitu, tapi ramalan tak seindah kenyataan. Bener gak?,” yang dijawab serentak mayoritas warga “benar!”

Setelah sanggahan itu Dedi menyindir tabiat Suami yang malah bersenang-senang padahal tidak mampu mencapai tujuan sebagaimana dimaksud. “Ngerokoknya gak berhenti, minum kopi gak berhenti, baju pengen dicuciin, baju pengen disetrikain, giliran punya duit banyak punya bini lagi.” seloroh Dedi.

Dedi pun tak sampai disitu, Ia melanjutkan canda menyatakan “yowis daripada pusing punya suami, lebih baik ndak punya suami.” kemudian menyindir Lucky Hakim, Bupati Indramayu “sama kaya Bupatinya,” ungkap Dedi sembari tertawa.

“Daripada pusing punya Istri cerewet lebih baik gak punya Istri,” lanjut Dedi Mulyadi. Dedi pun tidak hanya menjadikan Bupati Indramayu sebagai objek canda, akan tetapi dirinya sendiri juga. “Perasaan saya nasibnya sama juga. Senasib, tapi sekarang lagi musim Duda memimpin Indonesia. Kalau ingin karirnya cemerlang, kalau ingin banyak uang jadilah Duda seperti Dedi Mulyadi.” seloroh Dedi.

Pada kesempatan yang sama Dedi mengapresiasi penari yang tampil pada acara tersebut. “Saya ini boleh berkata Pak Bupati, keliling kemana-mana saya baru menemukan seorang penari yang menarinya pake jiwa, narinya pake rasa dan narinya pake cinta. Penari legend tadi luar biasa, sepintas saya sudah bisa baca ini legend ini.”

Dedi pun memberikan apresiasi selain pujian, yaitu dengan memberikan pekerjaan untuk penari tersebut. “Untuk itu saya kasih hadiah, tiap Rabu ikut saya keliling Jawa Barat, itu job dari saya.” ungkap Dedi.

Pidato lengkap dan Acara yang dihadiri Dedi Mulyadi dapat dilihat dalam video yang diunggah Kanal Youtube Humas Jabar. Video tersebut berjudul “Bapa Kula Dolan Ning Warga - Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi #7 - Hiburan Khas Jawa Barat.