Negara Bagian Di Amerika Yang Melaksanakan Referendum
Tidak hanya Swiss dan Selandia Baru, beberapa Negara Bagian di Amerika memiliki sistem referendum dalam pembentukan hukum
PEMBENTUKAN HUKUM
Arka C.G.
4/23/20252 min read
Meskipun Amerika Serikat dikenal sebagai negara dengan sistem demokrasi perwakilan, beberapa negara bagian juga mengadopsi unsur demokrasi langsung melalui mekanisme referendum, inisiatif rakyat, dan recall (pemecatan pejabat publik). Tidak seperti di tingkat federal, sistem ini hanya berlaku di tingkat negara bagian, dan hanya sebagian negara bagian yang menerapkannya secara resmi.
Jenis-Jenis Referendum di AS
Secara umum, ada dua jenis referendum undang-undang di negara-negara bagian Amerika:
Referendum Legislatif (Legislative Referendum)
Diusulkan oleh legislatif negara bagian untuk mendapatkan persetujuan rakyat, umumnya berlaku untuk perubahan konstitusi negara bagian.
Referendum Rakyat (Popular Referendum)
Merupakan bentuk veto oleh rakyat terhadap undang-undang yang telah disahkan oleh legislatif. Untuk mengaktifkannya, warga harus mengumpulkan sejumlah tanda tangan dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, terdapat juga inisiatif legislatif, di mana rakyat mengusulkan undang-undang atau amandemen konstitusi secara langsung.
Negara Bagian yang Menerapkan Referendum
Hingga kini, 24 dari 50 negara bagian di AS memungkinkan bentuk tertentu dari demokrasi langsung seperti referendum atau inisiatif rakyat. Berikut beberapa contoh yang menonjol:
California
Jenis Referendum:
Referendum rakyat (veto referendum)
Inisiatif rakyat legislatif dan konstitusional
Contoh Referendum California:
Proposisi 8 (2008): Melarang pernikahan sesama jenis, kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung.
Proposisi 22 (2020): Menetapkan bahwa pengemudi aplikasi seperti Uber adalah kontraktor independen, bukan karyawan.
Ciri Khas:
Sistem demokrasi langsung di California adalah yang paling aktif di AS. Diperlukan sekitar 623.000 tanda tangan untuk inisiatif hukum biasa dan 997.000 untuk inisiatif konstitusional (berdasarkan jumlah suara pemilu terakhir).
Oregon
Jenis Referendum:
Referendum rakyat
Inisiatif legislatif dan konstitusional
Contoh Referendum Oregon:
Measure 91 (2014): Legalisasi ganja untuk penggunaan rekreasi.
Measure 109 (2020): Legalisasi penggunaan terapeutik psilosibin (zat halusinogen).
Ciri Khas:
Oregon adalah negara bagian pertama yang mengadopsi sistem inisiatif dan referendum secara konstitusional pada tahun 1902.
Colorado
Jenis Referendum:
Inisiatif rakyat
Referendum wajib untuk semua pengeluaran baru dan pajak (berdasarkan TABOR: Taxpayer Bill of Rights)
Contoh Referendum Colorado:
Amendemen 64 (2012): Legalisasi ganja rekreasi.
Proposisi HH (2023): Pembatasan kenaikan pajak properti (ditolak).
Ciri Khas:
Colorado memiliki batasan ketat terhadap belanja pemerintah, sehingga banyak keputusan fiskal harus disetujui pemilih terlebih dahulu.
Arizona
Jenis Referendum:
Referendum legislatif
Referendum rakyat
Inisiatif rakyat
Contoh Referendum Arizona:
Proposisi 203 (2010): Legalisasi ganja medis.
Proposisi 208 (2020): Pajak baru untuk pendidikan, kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung negara bagian.
Ciri Khas:
Sistem referendum Arizona sering dipakai untuk isu fiskal dan sosial, dan dapat dibatalkan oleh pengadilan meski telah disetujui rakyat, memicu kritik.
Massachusetts
Jenis Referendum:
Inisiatif rakyat legislatif
Referendum legislatif
Contoh Referendum Massachusetts:
Question 4 (2016): Legalisasi ganja rekreasi.
Question 1 (2022): Pajak tambahan untuk warga berpendapatan tinggi (millionaire’s tax).
Ciri Khas:
Proposal dari rakyat harus ditinjau oleh legislatif terlebih dahulu, lalu dibawa ke pemilih jika tidak diadopsi. Ini membatasi kekuasaan langsung rakyat.
Sistem referendum undang-undang di negara-negara bagian Amerika mencerminkan semangat partisipasi rakyat dalam pengambilan kebijakan. Meskipun tidak diadopsi di tingkat nasional, sistem ini berkembang dinamis di tingkat negara bagian, dengan variasi mekanisme yang mencerminkan budaya politik dan konstitusi masing-masing wilayah.
California menjadi contoh paling ekstrem dengan tingginya frekuensi dan cakupan referendum, sementara Massachusetts menempatkan filter legislatif sebagai bentuk kontrol. Sistem ini menunjukkan bahwa meskipun konsep demokrasi langsung diadopsi, implementasinya tetap bergantung pada konteks lokal, struktur hukum, dan budaya politik masing-masing negara bagian.
(Tulisan sample, ditulis dengan/oleh Chat GPT)